Pilih Susah
Mengenang guru kami, Almh. Ustadzah Afrida Elanda... Yang di hari-hari terakhir beliau, tidak henti mengingatkan kami untuk terus belajar.
Kadang saya bertanya-tanya. Kenapa beliau memilih jalan yang susah. Terus mengajar di tengah keterbatasan. Yang kalau dalam pendeknya pikiran saya, ustadzah bisa saja memilih "istrirahat", fokus penyembuhan, dan tidak perlu "capek-capek" mengajar.
Kini, saya terngiang surat Al Insyiqaq ayat 6. "Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu dengan sungguh-sungguh , maka kamu akan menemui-Nya."
Manusia adalah makhluk yang memiliki rasa sayang, empati, dan perhatian. Perbedaan manusia dengan langit dan bumi: manusia memiliki akal. Juga taklib (orang yang diberi beban). Manusia punya hak pilih dan hak ikhtiar.
Manusia sejak janin sudah mulai bersusah payah. Dan akan terus begitu. Bertahap tingkat kesusahannya. Bahkan orang yang diampuni sebenarnya payah, susah, atau lelah.
Setiap tahapan kehidupan memiliki kesulitan. Orang yang ingin kaya raya harus bekerja keras. Untuk mendapatkan ketenangan batin pun, harus bekerja keras.
Orang yang bekerja keras ada ujungnya. Semua menuju satu titik. Bertemu Allah. Mempertanggungjawabkan semua perbuatan. Semua manusia akan mati. Lalu bertemu Allah. Hidup adalah darul amal, yaitu mengumpulkan amal. Dan ketika sudah mati, akan panen amal.
Credits to catatan Mba Astrid di Sulsel.
===●●●●=====●●●●===
Refleksi saya: Berbuat baik atau buruk, sama-sama susah. Keduanya tetap akan berujung pada pertanggung jawaban di hadapan Allah kelak.
Yang masih hidup, punya satu hal yang paling berharga: waktu. Satu detik pun yang lewat, ga bisa diulang. Belajar itu susah. Ga belajar juga susah. Sabar itu susah. Ga sabar juga susah. Memperbaiki diri itu susah. Gak perbaiki diri juga ga kalah susah. Semua susah. Pilih susah mana yang bisa tertanggungkan, dunia akhirat. Semoga Allah mudahkan.
Sekarang saya tahu, kenapa Ustadzah memilih "kesusahan" itu. Visi beliau jauuuuh melampaui pemikiran saya. Yang dengan teladan tersebur, semoga membekas nyata di hati saya. Semoga lapang dan terang jalan Ustadzah ❤️
Comments
Post a Comment