Berkarya, Berdaya
Dulu, yang ada dalam benak saya ketika memutuskan jadi ibu rumah tangga: khidmat kepada suami. Mengasuh dan membersamai anak di rumah (jika dititipi). Mindset tersebut perlahan berkembang melalui wasilah guru di grup pengasuhan yang saya ikuti. Pilihan saya menjadi IRT, adalah untuk menjalankan perintah Allah di surat 33:33. Saya juga dapat insight baru, bekerja & berkarya. Karena Allah meminta hamba-Nya untuk bekerja (jadi ga mungkin dong, guru kami malah melarangnya.) Tapi untuk teknis bekerjanya seperti apa, tentu harus mengikuti apa yang diatur dalam koridor agama. Dari perantara beliau juga, saya lebih mengenal prioritas. Mengenal bahwa diri saya ini sudah mengemban banyak peran. Sebagai hamba Allah, istri, ibu, anak, menantu, tetangga, adik, ipar, dll yang harus saya jalankan dengan baik. Jika saya mengambil peran lain, maka saya harus memastikan peran baru tsb tidak mengganggu "peran-peran utama" saya. Begitu pun dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saya meng