Posts

Showing posts from 2013

Merampas Anak Panah menggunakan Jerami dan Kapal

Zhou Yu (1) sangatlah iri dengan keterampilan Zhuge Liang (2), ia berniat membunuh Zhuge Liang.  Pada suatu hari, Zhou Yu menyuruh orang mempersilahkan Zhuge Liang datang untuk mendiskusikan urusan militer. Zhuge Liang dengan senang hati datang ke tempat Zhou Yu. Zhou Yu berkata kepada Zhuge Liang, “Kita ingin menyerang pasukan Cao (3) , senjata apakah yang terbaik untuk digunakan bila kita ingin menyerang mereka dari sungai?”. “Busur dan anak panah adalah senjata yang terbaik”, jawab Zhuge Liang. Zhou Yu berkata, “Benar, apa yang Tuan katakan sama dengan apa yang saya pikirkan. Sekarang pasukan kita kekurangan anak panah, sudilah kiranya Tuan bertanggung jawab untuk segera membuat seratus ribu anak panah.” Zhuge Liang membalas, “Saya pasti akan memenuhi amanat Anda. Hanya saja saya tidak tahu kapan kiranya seratus ribu anak panah ini digunakan?”. Zhou Yu bertanya, “Dapatkah Anda membuatnya dalam waktu sepuluh hari?” Zhuge Liang menjawab, “Tentara Cao akan segera datang, bila

Bagaikan Mimpi

Dalam perjalanan turun gunung... X: (berhenti, membalikkan badan, menunjuk ke Gunung Pangrango nun jauh di sana) "Itu gunung yang barusan kita daki" Y: (berbalik, melihat Pangrango) "Itu? Setinggi itu? Kita tadi sudah sampai puncaknya?" *nangis dalam hati*

YANG LALU, KINI , DAN MENDATANG (SEPERCIK KISAH DI SEMESTER 5)

SAya KEMBALI! ada cerita dibalik vakumnya saya dari kegiatan tulis menulis di blog. Alasannya? Tidak lain karena nilai bahasa Mandarin yang kurvanya membentuk kawah di semester 4. Saya harus berjuang untuk mempertahankan grafik tersebut agar tidak membentuk palung, sehingga berjanji untuk meluangkan waktu dan hanya berfokus pada kegiatan akademik khususnya mata kuliah bahasa Mandarin ini. Saya berjanji untuk tidak terlalu sibuk. Mau fokus (mau kuliah-pulang saja). Berhasil? Ternyata tidak, hahaha. Sebulan pertama saya berhasil fokus. Namun pada bulan berikutnya, tawaran demi tawaran untuk "berbuat sesuatu" mulai berdatangan. Saya pun mulai mempertanyakan kembali esensi kebermanfaatan saya sebagai mahasiswa, sebagai seorang manusia. Disamping itu, saya juga tidak yakin "fokus" saya kali ini akan membawa saya pada nilai sempuna, mengingat mata kuliah yang memang pada dasarnya susah. Jadilah, saya mengiyakan seluruh tawaran tersebut. (Pura-pura) lupa, dengan j